..::TAHNIAH::..


CONGRATULATION 
TO PMR CANDIDATES
FOR THEIR SUCCESS !!
WHATEVER YOU GET, IT'S FROM ALLAH
AS A 'PRESENT' 
FROM YOUR EFFORT...


If you want to be successful, it's just this simple. Know what you are doing. Love what you are doing. And believe in what you are doing. 
-Will Rogers-




..::..GemBira Jika SakiT..::..


Salam mahabbah buat pembaca. Syukur ke hadrat Allah atas limpah kurnia yang tidak terhingga, selawat dan salam buat junjungan besar nabi Muhammad s.a.w. Alhamdulillah, setelah 3 hari ketidaksihatan melanda diri, masih mampu bernafas menghirup udara segar yang dikurniakan Illahi. Seperti biasa, mendidik diri untuk menerima apa yang dikurniakan, tidak kira kesakitan, kesusahan atau kesenangan.. Semua itu datang dari Allah dan kepadaNya kita harus kembali.. Dalam masa ini, terbaca beberapa artikel mengenai apa sebenarnya "sakit" dan mengapa Allah datangkan sakit pada kita sedangkan Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Sudah tentu kalau sayang, mengapa harus ada kesakitan? 
*Senyum..... :D
"Saya sakit sebab Allah sayangkan saya la.. Allah nak uji saya adakah saya ni benar-benar redha dengan apa saja ujian yang Allah beri. Dan tambah semangat lagi bila hayati hadith :
 Hadits riwayat Bukhari dan Muslim, menyatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang ertinya "tidaklah seorang hamba muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkaran lain kecuali Allah hapuskan dengannya (sakit tersebut) kejelekan-kejelakannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya “ (Hr Bukhari-Muslim).
dan lagi :
Rasulullah bersabda yang artinya ,” Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah akan memberikan cobaan padanya ,” (Hr. Bukhari).

 Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Tidak akan ada yang menimpa seorang hamba muslim dari kepenatan, sakit yang berkesinambungan (sakit menahun), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai duri yang ia tertusuk karenanya, kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya , “( Hr Bukhari).
 


Sahabat, Allah menguji seseorang bukan kerana Allah benci kepada kita tetapi percayalah yang Allah sangat kasih kepada kita. Cuma kita sebagai hambaNya tidak pernah hendak bersabar dalam menghadapi ujianNya. Pasti Allah telah aturkan yang terbaik buat kita kerana setiap yang berlaku ada hikmahnya. 





Alihkan pandangan matamu ke arah LAUT, airnya cantik membiru dan penuh dengan ketenangan. Tetapi hanya Allah sahaja yang mengetahui rahsia di dalamnya. Begitu juga dengan kehidupan manusia, riang dan ketawa tetapi hanya Allah yang mengetahui rahsia kehidupannya. Jika rasa kecewa, alihkan pandanganmu ke arah SUNGAI, airnya tetap mengalir biarpun berjuta batu yang menghalangnya. Dan jika rasa sedih,alihkan pandanganmu ke arah LANGIT, sedarlah dan sentiasa ingatlah bahawa Allah sentiasa bersamamu.

Jadi seharusnya apa yang perlu kita lakukan? berdoalah kepada Allah, Allah lah tempat kembali segala masalah yang sering membelenggu diri kita. Jangan malu untuk merayu-rayu, meminta-minta, memohon-mohon kepada Allah swt.Selalu diingatkan yang Allah tidak pernah jemu mendengar rintihan hambaNya, Allah itu Maha Mendengar. 


Bersyukurlah !! ^_^

Doaku padaMu ya Rabb...

Ya Allah, Ya Rabbana..
tabahkan hatiku,
Saat ini,
 bermacam-macam fikiran yang muncul berlegar di minda, 
berbagai persoalan, pelbagai perasan, bercampur-campur..
Ya Allah, dugaan apakah ini,
doaku moga semua ini berjaya kuharungi dengan iman dan semangat yang selalu ku pohon daripadaMu..
Ya Allah, 
Hamba ini akan berjauhan, berjauhan jasadnya dengan sahabat sefikrah, mujahidah solehah I,II, kesemuanya..
Ya Allah, terasa berat bebanan di dadaku, luruh, kusut, 
apalah yang harus aku rancangkan untuk masa depan ini..
Allah, air mata menjadi peneman saat ini, 
Engkau berilah aku jalan keluar yang dapat membantuku menyelesaikan kekusutan ini.. 
Aku mohon Ya Allah.. aku tidak mahu air mata ini terus mengalir tanpa hentinya..
Tapi aku sedar ya Allah,
biarlah mutiara jernih ini menemaniku
Biarkanlah..
kerna inilah caraku dalam mengadu padaMu, mengadu padaMu
 Yang Maha Mengetahui, Maha Mendengar, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang..
biar aku sedar betapa aku bukanlah pencipta taqdir, tapi aku lah hamba yang harus menerima taqdirMu dengan redhanya agar bisa tenang dengan apa yang telah Engkau kurniakan..
ku fahami Ya Rabb, inilah yang terbaik untukku..kerna itulah janjiMu..
Bingkisan mutiara ini akan menjadi saksi..
Ya Allah, jagailah kami, 
Berilah kami petunjuk agar ia bisa mendewasakan kami melalui hari-hariMu dengan sentiasa memohon perlindungan dariMu..


hijrah, berubah, perubahan, berubahlah, terubah..segalanya memerlukan KeKuATAn...

"tak kenal, maka tak cinta"
begitulah Allah mengajar kita, hambaNya, manusia dan insan biasa, penuh khilaf, mengikut nafsu tapi Allah nyatakan kita ini istimewa..lebih baik ciptaannya.. Betapa manusia sering leka dengan dunia, menganggap dirinya tercipta tanpa mempunyai fungsi apa-apa.sekadar melakukan apa sahaja sekadarnya. Sedarkah kita?

1. pernahkah kita kenal diri kita? untuk apa kita diciptakan, dan ke mana kita akan dikembalikan?
2. Pernahkah kita meluangkan masa untuk mengenal pencipta kita, siapa Dia, apa sifatnya?
3. Pernahkah kita menghargai apa yang dikurniakan kepada kita, dari sekecil-kecil sel hingga ke sebesar-besar diri kita ini?
4. di mana dan apa yang kita boleh cipta atau reka seumpama ciptaan yang Allah kurniakan?

Ya. inilah soalan yang akan menjawab kata-kata "tak kenal, maka tak cinta".


Sememangnya bila kita tak punya jawapan yang kukuh atas setiap soalan itu atau mungkin persoalan kehidupan yang lain, kita masih tidak mengenal lagi, maka belum terbitlah cinta sempurna.. mungkin ada yang boleh menjawab persoalan itu dengan jayanya tetapi sejauh mana jawapan itu menjadi pegangan hidupnya sehingga mampu untuk membimbing dirinya ke arah "hijrah" yang dinyatakan..
Rasulullah bersabda
"tiada lagi hijrah selepas hijrah  dari mekah ke Madinah, yang ada hanyalah hijrah diri dari yang negatif kepada yang lebih positif.."
Hijrah bukan sekadar menimbulkan kesedaran 24jam yakni pada 1 Muharram saja. Tapi hendaklah memasang niat dan yakin lah pada diri yang kita sebenarnya mampu untuk berhijrah. 
"jalan ke syurga itu bukan mudah, banyak halangan yang perlu ditempuhi. sejarah membuktikan Allah menjanjikan syurga pada sahabat-sahabat nabi. tapi lihatlah bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka berkorban harta dan nyawa. Begitu mahal harga sebuah syurga untuk dibayar dengan pengorbanan sedemikian..."
Pohon doa pada DIA moga dikukuhkan iman dalam
 pengembaraan kita di alam ini
kita tak punya banyak masa lagi.. Bangkitlah segera

 Moga diri ini selalu beringat... Biarlah lesu dalam dakapan cinta Allah sehingga merintih merindui janji 'azzawajalla.. Sesungguhnya itu lebih kurelakan dari lemas dalam cinta fana dunia yang sentiasa melekakan..

...::ku akui kekerdilanku Ya Allah::...

cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain diriNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal. (At-Taubah:129)
Sejak beberapa waktu ini, telah TIGA kali kemalangan ngeri yang melibatkan insan-insan di muka bumi . dua antaranya yang berlaku di hadapan mataku...Terlihat sekujur tubuh terbaring di atas jalan raya, diipenuhi darah dikepalanya dan terpejam matanya.. 1 insiden yang diceritakan oleh mak melibatkan seorang pelajar. Hanya sekadar perkongsian di sini, tidak ingin mengaibkan atau mengatakan keburukan tetapi cukuplah sebagai pengajaran buat diri sendiri. Pelajar terbabit menurut mak, dia keluar secara terpaksa kerana ibunya menyuruh membelikan barang di kedai. tapi nasib tidak menyebelahinya kerana terlibat dengan kemalangan tu..


hatiku berbisik "Ya Allah, mungkinkah itu disebabkan perkataan "terpaksa" itu, tidak ikhlas, merungut? Ntahlah Ya Allah, macam-macam ( Ya Allah, mohon dijauhkan dari prasangka) tapi itulah apa yang sering difikirkan tatkala mendengar cerita tragis itu.."

kebetulan..  sepanjang masa itu, terbaca terjemahan dalam kitab suci Al-Quran tentang amaran yang Allah bagi : 17 : 23, yang bermaksud ;
"dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah Tuhan selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada IBU BAPA. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah engkau mengatakan "AH" dan jangan lah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah perkataan yang baik"
Mak, maafkan ida atas apa yang ida lakukan dulu, kini , dan selamanya.. Mga lepas ni lebih ikhlas untuk mematuhi apa yang mak suruh... :) bapak pun sekali jgak, bukan mak je

Pelengkap hidupku...

Sahabat2 dan pembaca sekelian, betapa mereka adalah insan yang tiada galang gantinya.. merekalah yang membesarkan kita, dari kecil sampai kita mengenal segalanya. bermula mereka lah kita menikmati dunia, mengecap bahagia.. duka yang sedikit kita alami bukanlah ukuran ketidaksempurnaan didikan mereka tetapi kita la yang gagal mengenal dunia apabila kita diberikan petunjuk mengenal kebaikan dan keburukan..

Mulia nya mereka sehingga Allah meletakkan mereka selepas nabi untuk kita kasihi....  khas buat my parents :


Pelengkap dan melengkapkan

Permataku ... by Mirwana

Sunyi...selubungi malam...
Mengusik minda yang terlontar jauh...
Masih hangat terasa ...
Tangan yang membelai yang mengusik manja...
Daku damba kasihmu...
Biar jadi pedoman...
Buat penyuluh jalan kugapai impian...

Angin...kau nyanyikan lagu...
Untuk permataku...tenang selalu...
Bayu...sampaikan berita...
Daku kini ceria...aman dan bahgia...
Selimutkan rinduku bersama malammu...

 Hadirlah...kau dalam mimpiku...
Agar kau selalu...ada disisiku...
Rindu belaian kasihmu...Rindu senyumanmu...
Penawar lukaku...
Dengarkan laguku...hadiah untukmu...
Jasa dan baktimu ku kenang selamanya..

Dikaulah cahaya...
Bila malam menjelma...
Kasihmu membawa ke syurga...
Dan redha yang Esa...

...::...Dakwah Yang Mengikat Hati...::...


by Pertubuhan IKRAM Malaysia on Monday, 22 November 2010 at 15:39




Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,

Rasulullah saw bersabda :

"Pada hari kiamat nanti Allah akan membangkitkan beberapa kaum; di wajah mereka terdapat
cahaya; mereka berada di atas mimbar-mimbar yang diperbuat dari permata. Orang-orang ingin kepadanya, padahal mereka bukan para Nabi dan bukan pula syuhada’."

Abu Darda' berkata, "Seorang Arab Badui tiba-tiba berlutut dan berkata, 'Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga kami dapat mengenali mereka.'

Rasulullah saw bersabda :

'Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai kerana Allah, dari kabilah dan negara yang berbeza-beza, berkumpul untuk melakukan zikrullah.'" (HR Thabrani dengan sanad Hasan)


Seorang muslim yang mempunyai asas hati yang bersih ketika membaca hadits ini dengan kehalusan perasaan dan kesedaran hati nurani tentu merasa takjub dengan anugerah ilahiah itu.

Suatu anugerah yang hanya diberikan Allah kepada orang-orang tertentu; bukan para Nabi dan bukan pula para syuhada’, namun orang lain ingin sekali menjadi seperti mereka kerana kedudukannya di sisi Allah swt.

Sifat-sifat mulia yang dapat mengangkat darjat pemiliknya ini mampu menggerakkan perasaan seorang Badui, hingga ia bertanya kepada Rasulullah saw agar lebih mengenali mereka, tertarik lalu mencintai mereka. Juga agar ia dapat membantu mereka dalam menegakkan kebenaran.

Rasulullah saw menjelaskan, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai kerana Allah, dari kabilah dan negara yang berbeza-beza, berkumpul untuk melakukan zikrullah."
Rasulullah saw telah memudahkan jalan untuk mereka agar : 
  • Hati dapat bertemu dengan hati.
  • Ruh saling berpelukan.
  • Nurani terpaut dengan nurani.
  • Perasaan pun menjadi terikat.

Inilah cara dakwah yang bijak yang akan menjadikan hati orang-orang yang beriman berdebar-debar kerana rindu dan ingin bertemu dengan saudara-saudara mereka tercinta.

Alangkah agungnya perkataan orang Badui itu, "Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka kepada kami sehingga kami dapat mengenali mereka."

Setiap kali Rasulullah saw menjelaskan sifat-sifat mereka yang luhur dan akhlaknya yang tinggi, setiap kali pula kerinduan itu bertambah, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits :

"Ruh adalah satu pasukan yang mantap: yang saling mengenal akan saling terikat, yang saling mengingkari akan bercerai-berai."

Pendakwah yang dibimbing dengan pertolongan Allah sentiasa mendukung berbagai kebaikan, keutamaan dan akhlak mulia samada yang wujud pada saudaranya sendiri ataupun pada yang lain, sehingga ia sendiri menjadi penganjur dan penyeru kepadanya.

Dengan itulah ia menjadi perantara yang menghantarkannya ke hati mereka.

Ada sebuah syair yang menuturkan:

“Saya mencintainya sebelum melihat
Kerana indahnya sifat yang disebut

Seperti syurga yang dicintai
Kerana keindahannya, meskipun belum diungkap oleh pancaindera”

DAKWAH ADALAH SEBUAH STESEN PERJALANAN

Sikap tergesa-gesa dan keinginan mewujudkan harapan serta cita-cita dengan secepatnya adalah tabiat asas manusia (tentunya tidak dalam segala perkara).

"Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa," (QS Al-Anbiya : 37)

Ada beberapa perkara yang memerlukan penanganan secara perlahan.

Ibarat pohon, ia perlu tumbuh dan berkembang hingga kukuh batangnya dan memberikan buahnya. Namun ada pula beberapa masalah yang memerlukan sikap dan penanganan secara cepat kerana kehadirannya mungkin hanya sekali itu sahaja dan tidak akan kembali lagi.

Menyampaikan dakwah kepada umat manusia adalah misi yang amat berharga dan kita semestinya perlu mengutarakannya dalam bentuk yang terhormat dan cara yang bijak.

Dakwah di tengah masyarakat ini kadang-kadang belum dikenali oleh ramai anggota masyarakat. Ini lantaran ketidaksedaran mereka tentang hakikat Islam dan ketinggian nilai ajarannya di samping juga kerana kabus yang menyelimuti hati generasi mudanya lantaran berbagai fahaman yang menyesatkan.

Oleh kerana itulah, seorang pendakwah memerlukan kesabaran sekaligus kecerdikan.

Dakwah tidak seperti air yang boleh diminum sekali teguk. Namun ia merupakan terapi yang mesti dipersembahkan dengan :

  1. Ilmu.
  2. Seni.
  3. Waktu.
Sebagaimana perkataan para ahli hikmah :

"Waktu adalah sebahagian dari rawatan dan penyelesaian".

Selain itu, waktu juga merupakan bahagian dari tahapan dalam :

  1. Penanaman nilai.
  2. Pembangunan tiang-tiang dakwah hingga tegak akarnya.
  3. Pengukuhan dasar-dasar kefahaman. 
Bila kefahaman terhadap nilai disusuli dengan :
  1. Penguasaan ke atas realiti.
  2. Gerakan secara langsung.
  3. Berbagai ilustrasi dan peristiwa yang berlaku (seperti kata ahli hikmah : At-tafsir bit tamsil’ (interpretasi dengan ilustrasi).
Maka, dakwah akan :
  1. Mempunyai pengaruh yang mendalam.
  2. Lebih mudah diyakini.
  3. Lebih produktif dalam proses tarbiyah’ dan takwiniyah’.
Oleh kerana itulah, tergesa-gesa dalam memahamkan seseorang akan hakikat dakwah tanpa disertai dengan kaidah-kaidah alamiah (yakni bertahap dan perlahan-perlahan) akan mencemari produk pemikiran dan praktik pembinaan.

Oleh yang demikian, ketika seseorang ingin sekali merekrut orang baru agar bergabung di medan dakwah, hendaklah berhenti sejenak sebelum terjun ke medan usaha untuk merancang pola dan wasilah yang tepat dan bermanfaat yang dapat membuahkan hasil sehingga dapat menghantarkan kepada tujuan.

Sifat tergesa-gesa seringkali dapat menutup pintu hati dan menyumbat jendela perasaan, umpama angin kencang yang akan menutup pintu bilik dengan keras dan cepat.

Namun, gerakan yang perlahan-perlahan, bijak dan panjang nafas dapat membantu untuk membangunkan ikatan-ikatan yang saling menguatkan dalam rangka menuju sasaran yang diharapkan.

Tahap pertama adalah perkenalan dan ikatan perasaan sehingga terbina kepercayaan yang merupakan senjata seorang pendakwah untuk memperolehi ketsiqahan’ dan ‘kesetiaan’.



Hari-hari pun berlalu bersama berbagai peristiwa yang dialami, bukan sesuatu yang dibuat-buat.
  1. Sesekali ia menghilang beberapa ketika, jika demikian kita tentu perlu menanyakan tentang dirinya.
  2. Di saat yang lain ia berjaya dalam menempuh ujian pelajarannya, kita perlu memberinya ucapan selamat.
  3. Suatu waktu ia sakit, kita mesti menjenguknya dengan memberi doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan jangan terlalu panjang. Bersamaan dengan itu juga, berilah sekadar hadiah kerana Rasulullah saw bersabda : "Saling memberi hadiahlah agar kamu saling mencintai."
  4. Apabila suatu ketika ia berziarah ke rumah kita, sambutlah kedatangannya.
  5. Apabila berlaku suatu masalah dalam keluarganya, jadilah pendampingnya.
  6. Apabila ia pergi haji atau umrah, kitapun perlu menghantar dan menjemputnya. 
Demikianlah, kehidupan penuh dengan berbagai peristiwa dan itu merupakan kesempatan di mana kita perlu mengikutinya dengan cermat dan penuh perhatian sehingga tidak luput sedikitpun akan kesan-kesan dakwah di dalam kehidupan.

Inilah "stesen-stesen perjalanan" kehidupan yang tidak seorang pun patut luput darinya, samada di kala senang ataupun susah dan ianya adalah stesen-stesen alamiah yang bukan dibuat-buat kerana  peristiwa yang dibuat-buat tidak akan pernah menjadi sesuatu yang benar dan tidak pula dapat mewujudkan impian.

Biarlah berbagai peristiwa itu berlaku dan ia hadir sebagai sebahagian dari senario takdir Allah swt. Maka oleh kerana itulah kita hendaknya bersegera untuk menunaikan kewajiban yang disyariatkan untuk memperteguh ikatan tanpa berlebihan dan tanpa dibuat-buat.

Pendakwah yang mampu menempuh langkah yang bijaksana ini, medan aktivitinya menjadi luas terbentang dan tidak terbatas kepada orang perseorangan sehingga tidak menyukarkan atau  mengganggunya.

Sebaliknya, misi risalahnya terbuka untuk setiap individu di mana ia berinteraksi dengan persoalan mereka sehingga tatkala buahnya telah matang, ia bersedia untuk memetik hasilnya.

Meskipun berbagai langkah bertahap dan berhati-hati telah dijalankan dalam suatu dakwah fardiyah, kadang-kadang secara mengejut berlaku juga perkara-perkara di luar perhitungan dan tidak terduga. Maka di saat itulah hatinya perlu menggantungkan harapan dan penantian sepenuhnya kepada Allah swt :

"Mudah-mudahan Allah mewujudkan kasih sayang antara kamu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah Mahakuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Mumtahanah : 7)

CINTA KERANA ALLAH ADALAH PINTU MENUJU HATI

Cinta kerana Allah adalah pembuka hati namun, kadang-kadang muncul beberapa perilaku yang menghalang cinta tersebut.

Menyatakan atau melahirkan perasaan cinta tanpa pertimbangan, tanpa penahapan, tanpa kesesuaian dan keserasian atau tanpa memperhatikan saat atau kesempatan terbaik boleh menyebabkan kontraproduktif.

Cinta kerana Allah dan persaudaraan keranaNya, bukanlah :
  1. Wasilah untuk menikmati pelampiasan perasaan.
  2. Membuang-buang waktu dengan berbual-bual kosong.
  3. Kegiatan lain yang mengasyikkan namun tiada faedah.
  4. Sekadar untuk meringankan bebanan, amanah dan tanggungjawab  sesama muslim. 
Namun persaudaraan kerana Allah adalah :
  1. Curahan perasaan.
  2. Berjuang untuk membantu saudaranya demi peningkatan potensi diri secara bersama-sama.
  3. Usaha tarbiyah dan takwiniyah melalui "penyemaian biji benih" dan "pencabutan rumput atau lalang".
  4. Dorongan semangat dan hasrat yang murni.
  5. Penyebaran dakwah melalui persaudaraan yang tulus, ibadah yang khusyu’ serta penerusan dalam menyampaikan dakwah dengan cara yang baik

Tidak ada darjat cinta kerana Allah yang lebih agung daripada cinta yang dapat :
  1. Memunculkan keagungan dakwah.
  2. Membangunkan kerangkanya.
  3. Menegakkan daulah Islam di dunia.
Kaedah dakwah seperti ini mungkin tidak disukai oleh pendakwah-pendakwah yang ingin cepat memetik buah dari dakwah mereka.

Padahal kalau mereka benar-benar mahu memperhatikan, maka akan dijumpai bahwa semua gerakan kehidupan ini mesti dijalani dengan sabar dan bijaksana, samada ianya yang berkaitan dengan perniagaan atau belajar mengajar.

Jika demikian, maka mengapa kita melupakan ‘sunnatullah’ itu tatkala mengembangkan tugas dakwah?

Rasulullah saw bersabda :

"Sesungguhnya agama ini kukuh, maka bimbinglah orang lain ke dalamnya dengan lembut. Sesungguhnya kuda yang terus menerus dipukul, ia tidak akan sampai pada tujuan dan ia sendiri akan mati."

Peniaga yang berjaya adalah peniaga yang dapat menghasilkan satu ‘Ringgit’ dalam setiap harinya manakala seorang pendakwah yang berjaya adalah pendakwah yang dapat menarik ‘seorang’ setiap harinya.

Seandainya yang mahu mengembangkan risalah dakwah ini berjumlah ribuan orang lalu mereka berjuang dengan gigih tanpa rasa putus asa, maka kita boleh bayangkan betapa ramai orang yang akan merasakan manisnya dakwah ini dan semakin ramai kaum muslimin yang benar-benar memahami ajaran agama.

Allah swt berfirman :

"Wahai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan ‘kekuatan’ (sungguh-sungguh). Dan Kami
berikan kepadanya hikmah sejak ia masib kanak-kanak." (QS Maryam : 12)

Kekuatan yang dimaksudkan bukanlah kekuatan material atau fizikal semata-mata tetapi lebih dari itu, iaitu :

  1. Kekuatan aqidah.
  2. Kemantapan iman.
  3. Keteguhan kehendak.
dalam mencapai sebuah tujuan.

Kekuatan inilah yang dapat :

  1. Mengusir keraguan.
  2. Memantapkan langkah.
Ketika kita mengajak untuk menerapkan kaedah dakwah ini, bukanlah bererti kita akan dapat menghimpun ramai orang pada cara berfikir yang sama sepertimana cara kita berfikir kerana perbezaan pendapat dalam masalah ‘khilafiyah’ dan furu'iyah’ diperbolehkan oleh agama.

Yang kita kehendaki adalah bersatunya tujuan.

Allah swt berfirman :

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara, maka damaikanlah ia antara saudaramu." (QS Al-Hujurat : 10)

Berdakwah adalah kewajiban setiap muslimin dan muslimah.

Allah swt berfirman :

"Serulah manusia) kejalan Rabbmu dengan hikmah dan mau'izhah hasanah dan bantahlah mereka dengan bantahan yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS An-Nahl : 125)

Kita yakin bahwa masih ramai orang yang belum mengenali dakwah ini dan kita juga mengetahui bahwa ajaran-ajaran sesat telah tersebar di mana-mana, maka orang-orang itu akan mengikuti yang lebih dahulu datang kepada mereka.

Sungguh benarlah apa yang telah disabdakan Rasulullah saw :

"Ukasyah telah mendahuluimu."

Kita pun tidak lupa bahwa tujuan kita adalah menyelamatkan para pemuda muslim dari kesesatan yang tersebar di negara-negara Islam. Mereka sesatkan pemuda-pemuda muslim dengan segala macam kaedah yang menipu samada dengan arak, harta dan wanita.

Menyelamatkan mereka adalah wajib, seperti wajibnya solat lima waktu.

Allah swt berfirman :

"Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?" (QS Al Mulk : 22)

Sekelompok umat tidak akan tumbuh dari peribadi-peribadi yang rosak dan sebuah pemerintahan tidak akan tegak kecuali diperkuatkan oleh orang-orang yang beriman.

Meskipun di muka bumi ini ramai orang yang menyebarkan kesesatan dan kerosakan tetapi kaedah dakwah ini akan mampu :

  1. Mendiamkan teriakan mereka.
  2. Menghancurkan angan-angan mereka.
Kaedah ini tidak akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbuat sewenang-wenangnya dan menuduh para pendakwah muslim sebagai penyebar fitnah dan kerosakan.

Allah swt berfirman :

"Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu itu dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah : 105)

Ya Allah, kurniakanlah kekuatan dari dalam jiwa kami yang mampu mempertautkan hati-hati yang beriman lalu terpaut dan terikat dalam sebuah persaudaraan yang tulus. Sesungguhnya dakwah ini memerlukan jiwa-jiwa yang besar yang tetap teguh memelihara aqidah, keimanan dan kehendak yang benar sehingga ia menghilangkan segala keraguan serta menetapkan langkah-langkah menuju penegakan syariatMu.

Ameen Ya Rabbal Alameen
Wan Ahmad Sanadi Wan Ali
Pengerusi JK Tarbiah IKRAM Shah Alam

"Ukhuwah Teras Kegemilangan"

copied from :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=165075180199472&id=103705673013349

..::..wanita dan dakwah..::..


" Sesungguhnya kita sangat berhajat kepada muslimat da’iah yang memahami betapa umat ini amat memerlukan dakwahnya, sumbangan tenaga serta kepakaran yang ada padanya bagi membimbing wanita-wanita Islam dan mendidik mereka agar beriltizam dengan ajaran Islam. kita sangat berhajat kepada muslimat da’iah yang prihatin terhadap hal ehwal masyarakat dan umat Islam, yang memahami tugas yang diamanahkan kepadanya, yang bercita-cita untuk mengangkat dirinya ke martabat du’at yang berjuang dan berjihad mendaulat serta mempertahankan din yang agong ini"
Ustazah Maznah Daud
Ketua Wanita
Pertubuhan IKRAM Malaysia (IKRAM)
- tika ini, kata-kata itu menjadi motovasi kepada diri bahawa wanita itu Allah cipta opunyai ciri-ciri yang cukup sempurna sebagai insan yang bisa menenangkan dan menyentuh jiwa-jiwa
yang ketandusan. sebagai seorang wanita,  diri ini mengerti bahawa sifat-sifat yang dikurniakan adalah aset yang paling bernilai yang perlu dihargai dan dijagai.. MALU adalah sebagai perisai untuk muslimah yang menjaga kehormatannya dan meletakkan dirinya di tempat yang terpuji hanya kerana Allah.. memahami sensitiviti seperti lembutnya Saidatina Khadijah tatkala memujuk Rasululullah yang ketakutan, menemaninya tatkala memerlukan sokongan dalam dakwahnya, membela baginda tatkala dipulaukan.. Subhanallah.. Ya Allah, betapa bertuahnya bergelar wanita, perempuan, isteri ibu, lebih bertuah apabila menyedari bahawa mereka itu semua adalah muslimah, mukminah :)




"Ya Allah, inginku menjadi bidadari-bidadari syurga.. layakkah aku Ya Rabb?? Hanya padaMu aku memohon, setiap detik mengharapkan pemeliharaan dan jagaanMu pada lembayung rahmatMu yang tidak terhingga.. Peliharakanlah muslimah di dunia ini ya Allah, agar kami mengerti peranan kami dan menghargai serta mensyukuri nikmat yang Engkau kurniakan.."


Cinta Hanya Jalan, Bukan Tujuan

Cinta itu bukan tujuan... Cinta itu hanya jalan. Cinta itu bukan matlamat, cinta itu cuma alat. Rasa ingin mencintai dan dicintai dalam diri setiap manusia pada hakikatnya adalah untuk membolehkan manusia melaksanakan tujuan ia diciptakan. Cinta itu mengikat hati antara lelaki dengan wanita untuk sama-sama membentuk ikatan perkahwinan demi menyempurnakan agama. Justeru kerana itulah Rasulullah s.a.w telah bersabda:
"Barang siapa yang berkahwin maka sempurnalah separuh agamanya, tinggal separuh lagi untuk dilaksanakan."
Cinta memang penting, tetapi ibadah dan menegakkan hukum Allah jauh lebih penting. Sayangnya, hakikat ini sangat jarang difahami dan dihayati oleh orang yang bercinta. Tujuan cinta sering dipinggirkan. Ibadah dan hukum Allah yang tinggi dan suci telah dipinggirkan hanya kerana cinta. Kononnya, cinta itu sangat suci dan tinggi.

Mungkin rasa seperti itulah yang berbunga di dalam jiwa si suami yang diimbau nostalgia cinta lama oleh bekas kekasihnya yang saya sebut pada awal tulisan ini. Kerana cinta, terdetik dalam hatinya untuk bersama bekas kekasih walaupun terpaksa mengorbankan anak dan isterinya. Mungkin rasa cinta itulah juga yang menyebabkan ramai wanita mengorbankan kehormatan diri kepada kekasih hati demi membuktikan ketulusan cintanya. Mungkin kerana itulah juga seorang anak sanggup berpisah dengan ibu-bapanya demi memburu cinta.

Bertuhankan cinta samalah bertuhankan hawa nafsu. Bila tujuan suci dan hakiki dipinggirkan, timbullah tujuan keji dan ilusi sebagai ganti. Sering terjadi nafsu seks dijadikan tujuan di sebalik rasa cinta. Cinta yang berbaur dengan kehendak seks inilah yang pernah dikecam oleh Al Farabi dengan katanya:
"Cinta yang berlandaskan nafsu seks adalah cinta yang diilhamkan oleh Tuhan kepada haiwan!"
Ironinya, ada yang berkata, "lelaki memberi cinta untuk mendapatkan seks. Wanita memberi seks untuk mendapatkan cinta."
Eksploitasi dan manipulasi cinta ini tidak akan memberi kebahagiaan kepada sesiapa – baik kepada lelaki mahupun kepada wanita. Lelaki yang mendapat seks dengan memperalatkan cinta, tidak akan pernah puas. Kehendak nafsu tidak terbatas dan tidak akan pernah puas. Melayani nafsu, umpama minum air laut... semakin diminum, semakin haus.
Manakala wanita yang memberi seks, kononnya untuk mendapat cinta, tidak akan mendapat cinta yang sejati. Mereka hanya akan menemui kasanova dan lelaki hidung belang yang hanya cinta sebelum dapat apa yang diidamkan, tetapi tunggulah sebaik sahaja habis manis sepahnya dibuang. Wanita-wanita malang ini bukan hanya kehilangan cinta, tetapi hilang maruah, kehormatan dan harga diri.
Letakkanlah cinta sebagai alat untuk beribadah kepada Allah. Wujudkanlah rumah tangga bahagia yang menjadi wadah tertegaknya kalimah Allah.

::..entry baru...::

assalamualaikum.. salam mahabbah..alhamdulillah syukur atas nikmat Allah yang tak terbilang..
selawat dan salam buat junjungan besar Anbi Muhammad s.a.w

sudah lama rasanya diri ini menyepi dari penulisan.. belum bersedia untuk mencoretkan sesuatu di sini..
mungkin lebih selesa untuk menyendiri, bermuhasabah, meneruskan matlamat untuk bernafas di muka bumi ini yang entah bila akan tamatnya ia..

berperang dengan peperiksaan umpama meletakkan diri dalam situasi tertekan, tidak tahu mengapa, peperiksaan kali ini kurasakan seperti telah bersedia untuk menghadapinya.. tetapi tidak mengapalah, inilah yang dikatakan rezeki dari Allah, menyibukkan diri dengan aktiviti dakwah membantu mengurangkan tekanan menghadapi peperiksaan,.. untuk team KBM ana mintak maaf kerana tidak dapat menolong kalian di saat kalian sangat-sangat memerlukan kerana .. hanya Allah yang Mengerti dan biarlah Dia yang menilaiku..

N-Park.. :) membuatku tersenyum menjelang detik-detik awal peperiksaan. ingin dinyatakan kepadsa satu dunia bahawa.. Aku sudah pandai BERENANG,.. ya.. berenang,, salah satu sukan yang disunatkan oleh Nabi kita, Nabi Muhammad s.a.w/ syukran jazilan untuk semua RS atas keriangan dan kegembiraan yang dikecapi, ingat lagi detik-detik kita diingatkan dengan taujih "ingat 5 perkara sebelum 5 perkara".. kita bertukar-tukar cerita pada malam itu di tepi swimming pool... alangkah bahagianya bersama kalian..kita mengenal dengan lebih dekat naqibah kita, cabaran yang dilalui oleh insan-insan akhawat .. moga Allah memberi kita kesabaran, kefahaman, dan kekuatan..

perpisahan dengan adik usrah yang akan fly ke Oz.. ya Allah, berat rasanya.. tetapi kak ida yakin, anti telah bersedia dan akan bersedia dengan cabaran-cabaran di sana.. remember my spagethi and agar-agar.. i cooked just for you my dear and the others, i hope you guys can remember and appreciate this ukhuwah.. :) read my book that i have given and i dont know what to say anymore, just .. erm take care and we will always keep in touch each other..
aini, this song is specially dedicated to you from MS ( mujahidah solehah ) team :

Untukmu teman _ Brothers_


Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya

Pelihara Ukhuwah ini ya Allah..

doaku ya Allah.. peliharalah hati - hati kami dalam menempuhi dunia ini.. Titian ini menjadi bekalan untuk kami di sana nanti.. Akhirat adalah tempat abadi menjadi satiap idaman pemuda-pemudi di sini ya Rabbi..

adik-adikku mengertilah..
perjuangan ini masih panjang,
kita akan lelah keletihan,
lesu, lemah, adakala menjadi celaan,
tapi kita harus bangkit dan sedar,
bukan mudah untuk bergelar insan,
Manusia memang ramai adik2,
tetapi berapa ramai yg sedar,
untuk apa kita dijadikan,
Mohonlah pd Allah,
Agar kita diberi kefahaman,
kekuatan, kecintaan pada Islam,
Supaya kita lebih jelas dalam misi ini,
ini bukan mainan mahupun senda gurau,
Bukan pekerjaan yg menjanjikan harta ribuan,
tiada permaidani indah dibentang,
tiada sanjungan mahupun pujian,
harapan kita adalah keredhaan,
Keredhaan Tuhan Pencipta Alam...

HARAMKAH??....... diri ini hanya manusia biasa...

by : Melly Goeslow

Haram-haramkah aku
Bila hatiku jatuh cinta
Tuhan pegangi hatiku
Biar aku tak jadi melanggar
Aku cinta pada dirinya
Cinta pada pandang pertama
Sifat manusia ada padaku
Aku bukan Tuhan

*

Haram-haramkah aku
Bila aku terus menantinya
Biar waktu berakhir
Bumi dan langit berantakan

**

Aku tetap ingin dirinya
Tak mungkin aku berdusta
Hanya Tuhan yang bisa jadikan
Yang tak mungkin menjadi mungkin

**
Aku hanya ingin cinta yang halal
Di mata dunia juga akhirat
Biar aku sepi aku hampa aku basi
Tuhan sayang aku
Aku hanya ingin cinta yang halal
Dengan dia tentu atas izinNya
Ketika cinta bertasbih
Tuhan beri aku cinta
Ku menanti cinta...

*p/s untuk kita : biarlah Allah sahaja yang menentukan siapa orang yang layak untuk berada di sisi kita. Dia lebih mengerti. Pohonkan CINTA YANG HALAL agar keberkatan itu tidak hilang selepas menempuh alam perkahwinan :) penantian itu bukanlah satu yang menyeksakan andai ia diisi dengan kesabaran , ketaqwaan dan kenikmatan pada
cinta Allah 'azzawajalla.. 
 

inilah sang MuRaBbi.. Moga istiqomah

Hampir menitiskan air mata tatkala merenung kata-kata dan hakikat ini.. adakah jiwaku seperti ini? merelakan segala-galanya demi cinta dalam JALAN ini? Ya Allah...
Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian :

Dakwah itu cinta dan tidak ada dakwah tanpa cinta. Dakwah bukanlah suatu yang boleh dilakonkan tetapi ia :
1.        Lahir dari perasaan yang membentuk kesedaran.
2.        Dipandu oleh kefahaman. 

Dakwah itu adalah nafas kehidupan manakala Tarbiyah pula adalah sendi perjuangannya. 
Dakwah adalah cinta dan memang seperti itulah hakikat dakwah.
Cinta akan meminta semuanya dari diri kita bermula dari :  
1.        Fikiran kita.
2.        Perhatian kita.
3.        Berjalan kita.
4.        Duduk kita.
5.        Tidur kita.   

Bahkan di tengah-tengah kelelapan kita dalam tidur, isi mimpi kita pun tentang dakwah dan tentang umat yang kita cintai.
Memang seperti itulah hakikat dakwah.  Ia menyedut :  
1.        Saripati tenaga kita.
2.        Sampai ke tulang belulang kita.
3.        Sampai ke daging terakhir yang menempel di tubuh kita. 

Tubuh yang sudah tidak berdaya dan mulai lemah diseret-seretnya serta dipaksa berlari.
Seperti itulah pula apa yang berlaku  kepada rambut Rasulullah saw di mana rambutnya beruban kerana beban berat dari ayat yang diturunkan oleh Allah swt.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz.  
Dia memimpin hanya sebentar, namun kaum muslimin benar-benar kagum dengan usahanya di mana tidak ada lagi orang miskin yang boleh diberi sedekah di zamannya dan tubuhnya yang mulia itu terkoyak-koyak. 
Sukar membayangkan sekuat mana khalifah Umar bekerja. Tubuh yang segar bugar pada mulanya itu mulai ditimpa kelemahan dan kesakitan. Hanya dalam dua (2) tahun ia jatuh sakit dan kemudiannya meninggal dunia walaupun memang itu yang diharapkannya iaitu mati dalam keadaan jiwa yang tenang.

Dakwah bukannya :
a. Tidak meletihkan.
b. Tidak membosankan.
c. Tidak menyakitkan.

Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan. Rasa letih dan sakit itu sentiasa bersama mereka sepanjang hidup yang dilalui. 
Justeru kerana rasa letih dan sakit itu :
1.        Sentiasa mereka rasakan.
2.        Sentiasa menemani mereka.
3.        Sentiasa mengintai ke mana pun mereka pergi.

Maka akhirnya ianya menjadi sebahagian dari rutin kehidupan mereka.
Kalau iman dan godaan rasa letih sentiasa bertempur, pada akhirnya salah satunya mesti mengalah dan rasa letih itu sendiri yang akhirnya mulai lemah untuk mencekik iman lalu iman itu terus berkobar di dalam dada.
Begitu pula rasa sakit di mana luka tidak akan terasa lagi sebagai luka sehingga ‘hasrat untuk mengeluh’ tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan dengan jihad yang begitu mempesonakan.

Maka oleh sebab itu, bagi seorang pejuang, walaupun tubuhnya dikelilingi keletihan dan kesakitan, jasadnya dikoyak oleh bebanan dakwah namun iman di hatinya tetap memancarkan cinta dan mengajak kita untuk terus berlari :
1. Teruslah bergerak, hingga keletihan itu penat mengikuti kita.
2. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejar kita.
3. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersama kita.
4. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu lemah menyertai kita.
5. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemani kita.
 - Ya Allah.. kami memohon padamu semoga dengan jalan ini kami benar-benar diberi kefahaman, pengertian dan kesabaran dalam apa yang kami lakukan... MOga kekuatan, ke'izzahan dan ketetapan sentiasa mengiringi perjalanan ini.. Amiiin